Di sela-sela acara pengumuman pencapaian kinerja Isuzu Indonesia tahun 2013, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) juga menyampaikan penambahan jaringan serta sekilas rencana peluncuran kendaraan yang akan dilaksanakan tahun ini.

Tahun 2013 lalu, IAMI terus memperluas dan menyempurnakan jaringannya di Indonesia dengan menambah diler baru dan merelokasi serta menyempurnakan diler yang sudah ada. Sepanjang tahu lalu Isuzu meresmikan 103 outlet yang terdiri dari 14 outlet baru dan 7 outlet relokasi.

Isuzu juga melakukan penambahan jumlah parts depo di Semarang, sehingga saat ini terdapat total 7 parts depo yang berlokasi di dekat wilayah bisnis konsumennya yaitu: Medan, Pekanbaru, Samarinda, Banjarmasin, Surabaya, Makasar dan Semarang.  

Sedangkan jumlah Part Shop Isuzu kini telah mencapai 2.057 titik yang tersebar di 326 kota di seluruh Indonesia.

Sementara untuk mendukung kelancaran bisnis para pelanggannya yang membutuhkan layanan di tempat, IAMI tahun lalu menambah armada Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) sebanyak 20 buah, sehingga di akhir tahun 2013 sudah ada 120 armada BIB.

Isuzu juga telah menambah pasukan mekaniknya melalui Isuzu Technician School. Pada 2013 sebanyak 32 mekanik baru telah diwisuda dan siap melayani kebutuhan konsumen mereka. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas para mekanik, Isuzu kerap menggelar kontes bagi mekanik termasuk bagi frontliner yang menangani layanan purna jual.

Kendaraan Isuzu juga didukung oleh ketersediaan bengkel yang berjumlah 137 plus 93 bengkel Mitra Isuzu.

Menurut Direktur Marketing Light Commercial Vehicle IAMI, Supranoto, truk bagi konsumen adalah alat untuk menghasilkan uang. Jika truk tidak jalan maka konsumen akan banyak merugi.

Penggantian komponen yang rusak merupakan hal yang wajar, namun bagi konsumen yang penting adalah seberapa cepat para mekanik truk bisa memperbaiki dan bagaimana ketersediaan suku cadangnya. Pasalnya, makin lama kendaraan tidak berjalan berarti berkurang pula pemasukan bagi pemiliknya.

Oleh karena itu untuk ketersediaan suku cadang, Isuzu berani menjamin paling lama 24 jam atau gratis jika lebih dari itu. "Sebenarnya konsumen tidak mencari 'free'-nya tapi konsumen lebih merasa ada kepastian dan jaminan kalau barang sampai dengan waktu yang sesingkat-singkatnya," beber Supranoto.

Ia juga memaparkan bahwa konsumen membeli truk berdasarkan kepercayaan. "Sekali istilahnya kita nikah sama customer, mereka percaya, maka ia akan jadi customer kami selamanya dan tidak akan berpaling dari Isuzu."

Soal rencana peluncuran produk baru di tahun 2014 ini, Edy J Oekasah selaku GM Marketing IAMI mengungkapkan bahwa pihaknya akan meluncurkan 9 kendaraan baru tahun ini, masing-masing empat produk pada semester pertama, dan lima lagi di semester kedua.

Ia juga mengatakan bahwa di antara produk baru yang diluncurkan nanti, terdapat satu produk yang tidak dimiliki kompetitor sama sekali. "Kendaraan tersebut dirancang untuk mendukung industri logistik dan distribusi.

"Kendaraan itu memiliki kapasitas yang terbesar di kelasnya dengan efisiensi mesin yang sangat tinggi," ujar Edy memancing penasaran. "Yang pasti cuma Isuzu yang akan menawarkan (kendaraan jenis itu),

Selain itu Edy juga mengisyaratkan adanya rencana IAMI meluncurkan SUV tujuh tempat duduk yang diberi nama MU-X. Namun saat didesak, ia enggan merinci lebih lanjut. Namun yang pasti Isuzu akan fokus pada kendaraan komersial di semester pertama.

Itu artinya 'ladang' yang sudah terisi oleh Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero, dan Ford Everest, bakal lebih meriah lagi dengan kehadiran Isuzu MU-X yang diperkirakan bakal hadir di paruh kedua tahun 2014 ini. Kami menduga kendaraan itu akan diperkenalkan di IIMS 2014 nanti.

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) hari ini mengumumkan kinerja tahunan yang dicapai 2013 lalu.

Pasar otomotif Indonesia 2013 mengalami pertumbuhan 10,2%, meskipun tidak setinggi tahun sebelumnya. Bahkan menurut IAMI, di segmen kendaraan komersial nasional tidak mengalami kenaikan yang sangat signifikan akibat melemahnya permintaan terhadap kendaraan jenis pikap 4WD, light truck dan medium truck.

Supranoto, Marketing Director Light Comercial Vehicle IAMI mengatakan hal ini merupakan imbas dari semakin lesunya bisnis di sektor pertambangan terutama batu bara yang hingga tahun ini masih akan berlanjut. 

Meskipun demikian Isuzu menunjukkan performanya yang cukup baik di tahun 2013 lalu dengan penjualan sebanyak 31.527 unit kendaraan komersial dengan kenaikan pangsa pasar dari 16,2% pada 2012, menjadi 17,3% pada 2013, semantara Isuzu giga dari 9,2% menjadi 10,6%.

Performa penjualan Isuzu ini didorong oleh kehadiran produk baru yang pada tahun lalu meluncurkan sebanyak 15 varian yang terdiri dari tiga varian Elf, lima varian Giga, dan enam varian All-New Isuzu D-Max.

"Disaat lesunya bisnis batu bara, Isuzu akhirnya men'switch' target pasar ke sektor lain pada 2012 seperti infrasruktur, perkebunan dan consumer goods, dan Alhadulillah akhirnya kita berhasil, malah naik marketshare-nya di tengah situasi bisnis yang lagi turun."

Menurutnya, Di sektor infrastruktur ke depannya masih akan terus bertumbuh. Pasanya di infrastruktur itu sendiri juga memiliki banyak turunan, di antaranya properti dan pembangunan jalan yang tentu akan banyak membutuhkan truk untuk megangkut semen atau pasir serta material bangunan.

Setelah infrastruktur berkembang akan menyusul kebutuhan lainnya. Dengan adanya jalan ke pelosok yang semakin dekat dengan sentra-sentra agribisnis tentunya akan membutuhkan truk sebagai alat penunjang pengiriman. Begitu pula dengan sektor consumer goods.

Isuzu Indonesia mengumumkan keberhasilan meraih juara pertama untuk kategori B pada ajang 'the 8th World I-1 Grand Prix' yang bertempat di Isuzu Japan, Kawasaki Training Center.

Isuzu Indonesia berhasil mengalahkan Saudi Arabia pada peringkat kedua dan Filipina pada tempat ketiga. Dengan kemenangan ini untuk pertama kali Indonesia menjadi juara pertama.


Selama tujuh tahun penyelenggaraan kompetisi ini Indonesia biasanya selalu naik ke atas podium dalam tiga besar I-1 Grand Prix yang merupakan ajang kompetisi bagi para mekanik Isuzu dari berbagai negara.

Tahun ini penyelenggaraan I-1 Grand Prix mengalami sedikit perubahan melalui dua pembagian kategori yaitu kategori A untuk negara maju sedangkan kategori B untuk negara berkembang. Indonesia sendiri masuk dalam kategori B bersama 18 negara lainnya.

Dalam kompetisi ini, sistem pengujian terdiri dari tes teori, tes mesin dan tes kendaraan. Dimana mesin yang digunakan adalah mesin 4JJ1-TC dan kendaraan yang digunakan adalah Isuzu NLR85-US04.

Tim Indonesia diwakili oleh Yayan dan Joko Priyono yang dipimpin oleh team coach Reiner Tandiono dari Training Center Isuzu Indonesia.

Mereka dipilih melalui ajang kompetisi tingkat nasional, kemudian selama 1,5 bulan mereka training intensif baik secara teori dan praktek di Training Center Isuzu Indonesia di Pondok Ungu, Bekasi.

Prestasi yang ditorehkan tim Isuzu Indonesia merupakan bukti kemampuan mekanik Isuzu Indonesia diakui dunia.

"Peran mekanik pada segment komersial sangat penting. Setiap kendaraan yang rusak atau membutuhkan perawatan perlu dilakukan dalam waktu yang singkat, karena hal ini berkaitan erat dengan bisnis yang dijalankan customer kami," ujar Yohannes Nangoi, Vice President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia

Kabar tentang kemungkinan hadirnya MU-7, mobil 7-seaters milik Isuzu sudah berhembus cukup lama. Sayangnya mobil yang sempat muncul di Indonesia International Motor Show (IIMS) masih menunggu kepastian regulasi Euro4.

Kita pernah minta prinsipal untuk menggunakan mesin Panther. Tapi dengan berbagai pertimbangan hal ini belum bisa terwujud Direktur Pemasaran Kendaraan Komersial Ringan PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI).

“Nanti kalau kita sudah menerapkan standar emisi Euro4, pasti MU-7 kami usahakan untuk dipasarkan disini. Sampai sekarang kami masih menunggu kabar kapan standar Euro4 akan diberlakukan pemerintah,”tuturnya lebih lanjut.

MU-7 sendiri merupakan kendaraan keluarga ideal dengan tampilan eksterior yang mewah dan sporti. Selain itu, mobil buatan Thailand ini pun dibekali kabin lapang, serta tingkat kenyamanan yang lebih baik dibanding Panther. 

Peremajaan dilakukan pada varian Grand Touring (GTR) dan Touring (TR) dengan memberikan satu warna baru yaitu Bright White.

Selain itu, khusus untuk GTR, PT IAMI pun memberikan tambahan sentuhan anyar berupa garnish foglamp, side step, desain pelek baru, rear combination lamp, rear wiper dan rear view camera yang terkoneksi dengan head unit bermonitor.

Untuk kabin, peremajaan yang dilakukan berupa penggantian ornamen panel pintu menggunakan bahan kulit serta penambahan row seat locking untuk jok di baris ketiga.

Sedangkan pada varian Touring, selain warna bright white, varian ini pun berhak mendapat sentuhan pada sisi rear combination lamp serta 3rd row seat locking.

Bagaimana dengan mesin? Panther masih mempercayakannya kepada mesin 4JA1-L Direct Injection with Turbocharger berkapasitas 2.499 cc yang mampu mengeluarkan tenaga 80 dk dan torsi 191 Nm.

Panther Touring ini dilepas dengan harga Rp 246,5 juta. Sementara Rp 261,2 juta adalah harga yang ditetapkan untuk Grand Touring.

 Isuzu Elf

Meski membangun image dengan produk mobil penumpang Panther, namun saat ini nama Isuzu justru lebih berkibar di kancah pasar mobil komersial Tanah Air. Hal ini tercermin dari angka penjualan mereka di semester pertama 2013 yang didominasi mobil barang tersebut.

Isuzu Elf

“Angka penjualan per-Juni 2013 mencapai 16.227 unit. Untuk truk saja 12 ribuan. Dan yang menjadi produk terlaris masih Elf dengan 9.674 unit disusul Giga dengan 1.756 unit,” buka General Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Edi Jusuf Oekasah pekan lalu.

Menurutnya, tahun ini kelas truk ringan yang menjadi pasar Elf meningkat hingga 10-12 persen dari tahun lalu. “Banyaknya model dan program diskon yang gencar membuat persaingan semakin ketat,” jelasnya.

Sementara kondisi berbeda justru terjadi di kelas medium truk. “Kelas ini turun banyak, dari 18 ribu ke 15 ribu, atau turun 17 persen. Ini dipicu melempemnya sektor pertambangan.”

Tapi uniknya, Edi menambahkan jika pasar Giga justru naik dari 1.362 unit tahun lalu ke 1.756 unit. “Hal ini dipicu pergantian tren dari industri tambang ke distribusi barang. Dan pengusaha angkutan barang lebih tertarik pada truk besar bermesin kecil seperti Giga,” paparnya. 

Tak mengherankan jika IAMI yakin akan memenuhi target sebesar 37.850 unit sampai akhir tahun ini. (mobil.otomotifnet.com)